Kelebihan Twitter dibanding jejaring sosial lainnya adalah keseriusan. Bisa jadi karena tag line tempat postingan “apa yang terjadi,” beda dengan facebook “apa yang anda pikirkan.” Akhirnya, tweet dari para pengguna lebih terarah, serius dan meyakinkan. Hal ini menyebabkan iklan dari tweet lebih meyakinkan dibanding jejaring sosial lainnya.
Didukung dengan sistem twitter; follower bisa melihat setiap tweet yang dilakukan, maka siapa yang memiliki follower banyak, maka potensi setiap tweet dapat dilihat orang banyak juga semakin besar. Fakta ini kemudian membuat jumlah follower selalu bertambah banyak menjadi target utama para pengguna. Berbagai macam trik menambah follower dilakukan, baik yang legal maupun yang illegal. Tak jarang jalan pintas dilakukan, yaitu menambah follower dengan aplikasi penambah follower. Akun yang menggunakan aplikasi penambah follower, maka followernya adalah bukan manusia biasa diistilahkan dengan fake follower dan tergolong spam. Banyak sekali kerugian dari penggunaan aplikasi penambah follower, diantaranya;
Pertama, fake follower tidak bisa melakukan mention, tidak bisa melakukan retweet (kecuali beberapa aplikasi terbaru), dan tidak bisa DM dengan anda. Alasannya sederhana, karena akun tersebut tidak memiliki pengguna. Alih-alih melakukan DM, jika pengguna tidak ada. Ada beberapa aplikasi penambah follower yang sudah bisa melakukan retweet otomatis, namun retweet itu hanya dapat dilihat dengan fake lain pada aplikasi yang sama.
Kedua, penambah follower digolongkan spam, sehingga tentunya membahayakan server twitter. (Silahkan baca TOS twitter). Hal ini kemudian bisa menjadi alasan, sebuah akun yang memiliki banyak jumlah fake follower dibanned oleh twitter. Akun tidak bisa diakses, atau tweet dan follower tiba-tiba 0.
Ketiga, karena aplikasi penambah follower adalah fake follower dan bukan human follower, maka tidak bisa dijadikan sarana bisnis (iklan) efektif. Logikanya, buat apa memasang tweet berupa iklan jika tidak ada yang baca. Kecuali sebagian akun memanfaatkan jumlah follower yang banyak (padahal fake follower) untuk membangun kepercayaan, dan “menipu” para advertiser (pemesan iklan).
Keempat, selain berbahaya bagi pengguna yang memakai aplikasi penambah follower, juga berbahaya kepada followernya (yang bukan fake). Contoh; A memiliki 1000 follower 300 diantaranya adalah fake follower, B memiliki 100 follower dan semuanya human follower, kemudian B men-follow A, maka akun B pun akan mendapat ancaman dari fake follower akun A. Pernah mendapat DM tak dikenal dengan melampirkan link?, pernah tidak bisa mengakses mention?, itu adalah dua hal gejalanya.
Solusi
Pertama, untuk melihat jumlah fake follower anda, silahkan ke sini. Login dengan akun twitter, atau sign up. Masukkan user name, dan klik. Maka akan nuncul presentase jumlah fake follower anda. Jika anda ingin membersihkan, silahkan ke situs ini dan ini. Pilih fake follower, dan silahkan unfollow.
Kedua, sebaiknya sebelum mengikuti seseorang perhatikan bio, atau beberapa tweetnya. Jika tidak mencurigakan, barulah men-follow-nya. Jika mendapat kiriman DM dengan link, jangan lakukan klik, karena biasanya itu adalah bagian dari langkah peretasan. Bisa juga menghapusnya dengan ini.